Bersyukur dan Menerima




Kata seorang teman, rumput tetangga terlihat lebih hijau karena kita terlalu fokus melihatnya, tidak merawat rumput sendiri. Syukuri apa yang ada, jalani apa yang ada, hidup adalah anugrah.

Ya.

Kita terkadang melihat hidup dan orang lain terlihat begitu lebih indah dari yang kita miliki. Apalagi setiap hari medsos mempermudah kita melihat kehidupan hampir semua orang. Padahal, indah-indah nya hidup kita juga banyak kok.

Banyak indahnya hidup kita yang kalau kita lihat dan sadari lagi, kita akan bersyukur.

Setiap orang dan kehidupannya punya sesuatu yang lebih dan kurang, punya sisi indah dan kurang indahnya. Bisa jadi hal yang indah dan begitu indah ternyata setelah kita miliki tidak cocok dan tidak indah kalau kita yang punya.

Seperti baju. Di foto, baju yang dipakai mbak-mbak model kelihatan indah, cantik, ternyata waktu kita beli dipakai, tidak cocok dengan warna kulit kita, tidak seindah ketika dipakai mbak e. Begitu pun, ternyata baju yang kelihatannya nggak indah dipakai mbak model, ketika kita pakai begitu indah.

Kata pepatah jawa, urip iku sawang sinawang.

Hidup itu tak henti2 melihat kehidupan orang lain. 

Faktanya memang banyak yang begitu, kita pun kadang dan sering melihat kehidupan orang lain, dari berbagai aspeknya yang kita minati. 

Mungkin sifat manusia memang begitu, suka melihat kehidupan dan orang lain. Begitu Nabi mengerti kelakuan manusia yg umumnya seperti itu.

Sampai Nabi mengarahkan, kalau mau lihat kehidupan atau orang lain itu ada caranya.

Lihatlah org lain yg lebih tinggi, dalam hal agama.

Lihatlah org lain yg lebih rendah, dalam hal dunia.

Semoga hati ini selalu bersyukur dg yang telah dimiliki. Karena dengan syukur, Allah tambahkan nikmat.