Tampilkan postingan dengan label Family. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Family. Tampilkan semua postingan

Bersyukur dan Menerima




Kata seorang teman, rumput tetangga terlihat lebih hijau karena kita terlalu fokus melihatnya, tidak merawat rumput sendiri. Syukuri apa yang ada, jalani apa yang ada, hidup adalah anugrah.

Ya.

Kita terkadang melihat hidup dan orang lain terlihat begitu lebih indah dari yang kita miliki. Apalagi setiap hari medsos mempermudah kita melihat kehidupan hampir semua orang. Padahal, indah-indah nya hidup kita juga banyak kok.

Banyak indahnya hidup kita yang kalau kita lihat dan sadari lagi, kita akan bersyukur.

Setiap orang dan kehidupannya punya sesuatu yang lebih dan kurang, punya sisi indah dan kurang indahnya. Bisa jadi hal yang indah dan begitu indah ternyata setelah kita miliki tidak cocok dan tidak indah kalau kita yang punya.

Seperti baju. Di foto, baju yang dipakai mbak-mbak model kelihatan indah, cantik, ternyata waktu kita beli dipakai, tidak cocok dengan warna kulit kita, tidak seindah ketika dipakai mbak e. Begitu pun, ternyata baju yang kelihatannya nggak indah dipakai mbak model, ketika kita pakai begitu indah.

Kata pepatah jawa, urip iku sawang sinawang.

Hidup itu tak henti2 melihat kehidupan orang lain. 

Faktanya memang banyak yang begitu, kita pun kadang dan sering melihat kehidupan orang lain, dari berbagai aspeknya yang kita minati. 

Mungkin sifat manusia memang begitu, suka melihat kehidupan dan orang lain. Begitu Nabi mengerti kelakuan manusia yg umumnya seperti itu.

Sampai Nabi mengarahkan, kalau mau lihat kehidupan atau orang lain itu ada caranya.

Lihatlah org lain yg lebih tinggi, dalam hal agama.

Lihatlah org lain yg lebih rendah, dalam hal dunia.

Semoga hati ini selalu bersyukur dg yang telah dimiliki. Karena dengan syukur, Allah tambahkan nikmat.

Lail di Stasiun

 




Tips Kelola Keuangan



Dulu keuanganku berantakan 😂 Bahkan sebelum nikah nggak pernah nyatet pemasukan pengeluaran karna ada sandaran hidup 😂 Makan nggak mikir beli sayur apa ikan apa. Listrik nggak bayar. 😁

Setelah hidup semi-mandiri semuanya mulai diperhitungkan 🙊 Bukan perhitungan banget alias sulit ngeluarin uang, tapi lebih ke mengatur prioritas dalam keuangan untuk tujuan rumah tangga 😂 (udah kayak apaa aja).

Belajar. Aku belajar menata finansial dg baca dari pakar personal finance. Tips biar bisa nabung tapi juga tetep happy adalah planning dengan metode 50 30 10 10.

Apa maksudnya?

50 persen untuk kebutuhan kita. 30 persen untuk cicilan, kayak BPJS, Listrik dan sebagainya. 10 persen untuk nabung. Dan 10 persen lagi buat infaq.

Nah, awalnya aku pakai itu ya. Terus aku mikir karna kebutuhan masa depan kayak sekolahnya anak terus kebutuhan lain-lain itu banyak. Jadi akhirnya berubahlah presentase itu 😂

Model itu boleh kok dimodifikasi sesuai butuhnya kita.

Dia itu cuma acuan yang disarankan oleh ahli aja. Tapi kondisi tiap orang tentu akan membuat persentase itu berubah.

Aku bersyukur sekarang persentase infaq sama tabungannya lebih besar karna meneladani orang-orang bijak (ya). Katanya lebih baik itu kita berhemat buat diri sendiri dan dermawan buat orang lain.

Kisah yang aku inget salah satunya sayyidina Ali Zainal Abidin. Disamping terkenal karena sedekah beliau yang tersembunyi, beliau juga rela hidup sederhana untuk beramal bagi orang yang membutuhkan.

Meski faktanya aku juga jauh banget dari itu ya 😂😂😂😂 Oke setidaknya kita sudah berusaha

Sekian tips dari saya 😊♥️

Oya aku pakai aplikasi iSaveMoney dari Play Store ya

Tumbuh Besar

Nggak terasa 3 bulan lebih kamu jadi newbie di dunia ini ya, Nduk. Wajahmu juga sudah tambah tembem, tambah besar. Yang dulunya mungil, putih, suka ketawa, sekarang udah suka check sound gitu (wkwk). 😁😁



Satu hal yang juga harus tak lupa ibu siapkan adalah perasaan. Ibuk tak boleh lupa meskipun kamu anak ibuk, kamu adalah insan yang nanti tumbuh besar dengan pemikiranmu. Akan menjadi anak yang mandiri.

Maka rasa 'kepemilikan' ibuk terhadapmu pun tetap ibuk ingat bahwa ada saatnya kamu nanti harus tidak dalam pelukan ibuk. Ada batasnya ibuk untuk mendekapmu karena kamu harus belajar dengan kehidupan ini. Ibuk nantinya tidak lagi memeluk kamu, tapi ibuk memegang tanganmu untuk 'berjalan bersama' ☺☺

Menikmati Waktu



Momen 3 bulan pertama jadi 'ibuk', banyak hal yang aku pelajari, termasuk gimana tetep semangat menjalani hari. 

Jadi seorang ibu dan bapak, menuntut kita buat belajar displin, manajemen waktu kita supaya semua pekerjaan tuntas, baik pekerjaan rumah, main sama anak, merawat anak, dan pekerjaan kantor. Lebih penting lagi, semua harus dijalani dengan mood yang bagus. Bahagia! 😊

Kita yang dulu sebelum nikah belum memikul banyak rutinitas, sekarang belajar banyak menata diri. Dan sebagai bagian dari adaptasi, bukan cuma mental yang harus bahagia dan sehat, fisik juga harus siap. 😊

Gimana aku menjalaninya?

Alhamdulillah, sejauh ini berkat kerjasama suami juga, semua bisa ku jalani dengan baik. 😊 Kalau pas mood mulai turun, biasanya aku melakukan hobi² buat refreshing. Biasanya baca buku, belajar, dengerin musik atau radio, kadang juga main game. 😊 Nah, kalau lagi agak capek2 badan, jurus yang ampuh adalah istirahat 😂 gantian shift sama suami.. kadang juga obatnya mandi air anget, pemanasan 😂

Ya, semua itu perlu buat jaga mood & fisik kita siap menjalani hari demi hari 😊 Aku juga pernah baca kalau  salah satu tanda depresi jadi orang tua adalah ketika nggak bisa melakukan hobi.. Nah berarti hobi emang metode refreshing yang pas sekaligus tanda kalau kita nggak depresi ya ketika punya anak wkwk. 

Semoga semangat terus ya semua orang tua baru & calon orang tua 😊 

Together


Morning Routine 1



Biasanya pagi, bangun tidur sholat subuh trus masak.. Lail dimandiin suami, habis itu sarapan bareng 😉